Korban Lansia AS Kehilangan $330M dalam Pencurian Bitcoin Melalui Rekayasa Sosial

Seorang individu lansia di Amerika Serikat menjadi korban dari serangan rekayasa sosial yang canggih, yang mengakibatkan pencurian sekitar 3.520 Bitcoin, yang bernilai lebih dari $330 juta. Insiden ini, yang terjadi pada 28 April 2025, kini diakui sebagai peretasan kripto terbesar kelima dalam sejarah.

Penyerang menggunakan taktik rekayasa sosial canggih untuk memperoleh akses ke dompet korban. Setelah dana dipindahkan, mereka dicuci melalui lebih dari 300 dompet dan lebih dari 20 bursa, termasuk Binance. Bitcoin yang dicuri juga diubah menjadi Monero, cryptocurrency yang berfokus pada privasi, sehingga membuat upaya pelacakan dan pemulihan menjadi lebih sulit.

Para ahli merekomendasikan penggunaan dompet multisignatur, meminimalkan eksposur terhadap dompet panas, dan menggunakan penyimpanan dingin berbasis perangkat keras untuk melindungi kepemilikan cryptocurrency yang besar.